thatch of red flower
tapestry of young nobles
memories
::..
jerami bunga merah
permadani bangsawan kecil
kenangan
(disadur dari kolom komentar Foto Lukisan Claude Monet archive "Poppies Blooming" di komputer Macintosh milik Wahju W Basjir di group Damselfly lament; Indonesian Haiku study group)
[Haibun] Mainan Hilang
Seorang perempuan kecil bermain di taman, awalnya lincah berlari kesana kemari mengejar capung dan kupu-kupu. Bernyanyi mirip seorang artis. setiap selesai satu lagu, disusul lagu yang lain. Burung-burung mengiringi nyanyian si kecil, dengan suara khasnya. Sahut-menyahut menyambut datangnya mentari pagi. Si capung dan kupu-kupu bertingkah cuek, tak peduli nyanyian si kecil. Mereka terbang dari bunga satu ke bunga yang lain, menghindari tangan mungil si perempuan kecil. Setelah puas menghisap sari bunga, mereka pergi meninggalkan si kecil sendiri. Si kecil mulai merengek, memanggil ibunya. Katanya : "Bu..mainanku hilang." Ibunya dari teras rumah menyahut "sudah tidak apa-apa, si capung dan kupu-kupu hanya pergi sebentar, nanti kembali. Mereka tidak dicuri orang." Seorang kakek tua renta duduk di kursi kayu berlumut, sambil menikmati tahu goreng sumedang pemberian si Ibu anak kecil itu. Dia memandang kasihan si perempuan kecil, menghibur dengan kata-kata santun, "Biarkan dia pergi menikmati alam, jangan kau tangkap.. Dia bukan milikmu." Si perempuan kecil masih merengek di pangkuan ibunya, yang masih mengandung calon teman bermain si kecil.
remaining drop of dew
leaving hope
::..
lagu ratapan
sisa tetes embun
tinggalkan harapan
[Haibun] Symphony of Nature
Kelelawar melahap mangga ranum, menetes sisa kulit bercampur liur sang pengelana di jalan setapak. Jalanan menjadi kotor. Malam tanpa desiran angin, bukan penghalang binatang bermain. Jangkrik melantunkan melodi diiringi si orong-orong. Walang dan ulat hijau menyantap menu daun kacang panjang. Tikus dan kucing bergantian jaga di sudut-sudut rumah. Terlihat seekor anjing pudel liar sedang memeriksa tong-tong sampah. Lampu jalanan menambah terang sinar rembulan. Bulan Purnama menambah magis malam ini, setelah awan-awan hitam penghalang berlalu lenyap. Hujan telah lama reda, menyisakan genangan sana-sini. Bersepeda malam menyusuri jalan pulang, bersama sepeda onthel tua peninggalan kakek.
a night without wind
the symphony of nature
under the moonlight
[Haibun] Penghuni Liang
Cicak bersuara mirip manusia yang melampiaskan rasa heran.. : ck ck ck ck...
Detak jam dinding tua bersuara seimbang mirip neraca..: tak tik tak tik tak tik...
Beberapa ekor nyamuk tak mempan hawa dingin kamar, bersuara mirip denging halus mesin..: ng ng ng ng...
Dengkur manusia mirip geraman seekor anjing..: grrrrrr grrrrrrr grrrrrrr...
Malam semakin larut. Suara di luar yang tak kalah ramai, tak terdengar oleh sepasang telinga ini. Rumah kecil yang telah direnovasi, menjadi istana sang penghuni. Seekor kelabang berkaki seratus, jalan berliuk-liuk mirip penari ular, masuk liang. Semut hitam bercapit besar merangkak dengan 4 kaki kesana kemari seperti kebingungan, masuk liang. Sang penghuni bawah rumah, tak terhitung jenis dan jumlahnya. Penghuni liang yang tak terdata. Berbagai serangga menyatroni mirip pencuri malam mengendap-endap tak terdengar tetapi terlihat oleh sepasang mata ini. Sang pemilik rumah hanya bisa merenung, sudah tertutup rapat semua lobang, tetapi masih ada saja lobang terbuka. Termenung, terkantuk, tertidur : zzzzzzz zzzzzzz zzzzzz
semakin larut
penghuni masuk liang
termenung tidur
[Haibun] The Inner Wave
Perawakan kecil ceking, berbulu hampir seluruh tubuh menambah macho seorang guru silat Indonesia, yang tinggal di bawah pegunungan Colorado, USA. Tetapi badannya telah mengalami penurunan, terlihat semakin bungkuk. Usia sudah hampir menginjak setengah umur, rambut kepala mulai botak. Kami bertemu di kota Hoofddorp, Holland tahun lalu. Dia mendapat undangan khusus untuk mengajar berbagai perguruan silat di negeri kincir angin Belanda. Saat ini dia berlibur ke Indonesia bersama isteri dan 3 anak-anaknya. Sungguh sebuah liburan yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Pertanda nilai kesuksesan bisnis kawan lama ini, sebagai guru besar perguruan silat "Inti Ombak" di negeri Paman Sam, dan telah mempunyai 2 cabang di 2 kota Fort Collins dan New York. Dia salah satu pendiri perguruan silat tradisional, peninggalan kerajaan mataram yang berpusat di kota Jogjakarta, bernama Pusaka Sakti Mataram Lakutama. Di tengah liburan ke Indonesia, dia mendapat tugas meruwat sebuah desa di pulau Bali. Sebuah acara ritual sangat sakral bagi orang Bali, akan dipercayakan kepada dia.
The inner waves flow
like a warm wave of sea breeze
enter through the soul
translation (terjemahan):
gelombang batin mengalir
seperti gelombang hangat angin laut
masuk menembus sukma
Lunar Eclipse [a collaboration Haiga]
..::
lunar eclipse
the note i take
about letting go
..::
Haiku Poem by Wahyu W. Basjir
translation :
gerhana bulan
catatan yang kubuat
tentang kehilangan
..::
heard the prayer sung
missing the face of the moon
lunar eclipse
::..
Haiku Poem by Anton Dwi
translation :
terdengar doa dilantunkan
wajah bulan hilang
gerhana
Photographer : AntonDwi Fotografie
Semarang city, 16062011 at 01.15 - 02.25
[Haiga] kom binnen !!
dit Haiku is in de stad van Semarang op Zaterdag 11 Juni 2011 gemaakt
deze foto is in de stad van Amsterdam,Winter Des 2009 gemaakt
vertaling in Indonesisch :
sementara badai salju
nikmati hidup
silahkan masuk !!
Puisi Haiku dan Tukang Potret oleh Anton Dwi
Haiku ini dibuat di kota semarang Sabtu 11 Juni 2011
Potret ini dibuat di kota Amsterdam di musim dingin desember 2009
[Haiga] Het verhaal van het varende bootje
..::
de wind fluister
in natuurlijke koelte
op rustige straat
schaduw op water
de bomen met rode blad
shade het leven
de gracht van de stad
het klein boot komt met verhaal
over de liefde
::..
Semarang, 10 Juni 2011
Haiku gedichten is door Anton Dwi gemaakt
vertaling in Indonesisch :
terjemahan dalam bahasa Indonesia :
angin berbisik
dalam kesejukan alam
di jalan sepi
bayangan di atas air
pohon-pohon berdaun merah
peneduh kehidupan
sungai kota
sebuah perahu kecil datang dengan cerita
tentang cinta
Nasi Uduk Lauk Ingkung
Seorang tetangga berteriak-teriak minta tolong...
Tolong... Tolong .... Tolong...
teriakan seorang perempuan bersuara sopran..
menggelegar di tengah kesunyian..
terkejutlah orang-orang yang sedang tertidur pulas..
berlarian keluar ingin tahu apa yang terjadi..
lengkingan menjauh...
berganti suara gedubrakan...
seorang anak terkejut, menabrak meja kursi dalam rumahnya..
tanpa lampu, dalam gelap gulita berlari menerabas semua yang ada..
terjatuh bersimpuh dan meringis kesakitan..
benjut kepala terantuk sudut meja..
bangkit dari jatuh meraba-raba..
sampailah penduduk di luar rumah, hanya remang-remang yang terlihat..
suara jeritan minta tolong hampir tak terdengar..
tak ada satupun yang mengetahui apa yang terjadi..
kentongan belum dibunyikan, karena tidak pasti..
penjaga warung berlampu petromax pun tidak mengerti apa yg lewat..
kenapa ada perempuan berteriak minta tolong...
hanya celetukan yang terdengar..
mereka menduga-duga :
mungkin ada anjing mengejarnya..
yang lain menjawab :
tak mungkin, tak terdengar gonggong anjing..
mungkin ada orang lain akan merampoknya...
tak mungkin, tak ada suara orang berlari di belakangnya..
mungkin ada setan yang mengejarnya...
tak mungkin, tak terlihat oleh mata kita apapun...
mungkinkah yang berteriak adalah makhluk jadi-jadian ??
yang pernah bikin geger dahulu di dusun tetangga ??
saat itu hampir di 5 rumah penduduk terdengar suara binatang buas..
dibalik jeruji jendela rumah mereka...
terdengar dengus, lolongan dan geraman menyerupai suara anjing serigala..
tapi tak ada satupun orang yang melihatnya..
memang angker dusun itu..
dusun yang masih primitif, karena peradabannya masih terbelakang..
tanpa kemajuan teknologi menyentuh mereka..
tanpa informasi sampai di telinga mereka..
yang ada hanya rutinitas yang membosankan bagi pendatang baru..
berbalik buat mereka : merasa hidup mereka bahagia..
tak ada kekurangan kebutuhan hidup,
semua tercukupi oleh alam..
alam telah menyediakan semua yang mereka butuhkan..
dalam kesederhanaan menyiratkan tatapan damai..
malam semakin gelap..
tak terdengar suara jeritan perempuan minta tolong lagi..
tertidur pulas dalam kamar beratap jerami kering..
bulan purnama tertutup awan..
sinarnya menembus kabut tipis..
hampir membeku tubuhku kaku terbujur..
di kursi sofa kayu seorang anak kecil tertidur..
terancam gigitan ganas nyamuk pengganggu..
serangga malam bertugas malam itu..
terdengar musik alam mengalun merdu..
3 anak muda berjaga di pos gardu..
ditemani minum kopi, cemilan dan main dadu..
menunggu pagi, tak bisa tidur..
sambil kadang, mata celingak celinguk..
saat telinga menangkap suara angin berderu..
menyibak dedaunan pohon randu..
terkejut sirna bergoyang bulu kuduk..
penghuni dunia lain telah ikut duduk..
mengoyang dadu berubah angka buruk..
tak ada yang menang, semua menggerutu..
senyum mengembang, sinar mentari terbit di ufuk..
mengusir mereka penunggu kubur..
perawan bunga desa mengantar nasi uduk..
berlauk goreng ayam satu ingkung..
nikmat sarapan menambah indah pagi sejuk berembun..
sinar alam menerangi tanah ladangku..
sudah saatnya jalan beriring memikul cangkul..
olah tanah memberi pupuk humus..
tanaman di ladang menjadi subur..
terbayang esok pagi, tiba panen sayur..
mimpi membeli sapi berpunuk dua..
hujan lebat mengguyur..
tersadar bangun..
debit sungai melebihi batas normal..
menembus tanggul merusak kanal..
sampah di sungai sampai ke teras..
air merambat cepat tak tertolong sudah..
luapan lahar dingin menghantam desa..
rumah tenggelam hanya genteng tertinggal...
mimpi sapi berpunuk dua, adalah karma..
panen sayur tinggal kenangan..
harapan berubah menjadi lautan pasir hitam..
berganti profesi jadi penambang..
bergantung balas jasa pemborong bangunan..
menjadi buruh upahan cukong metropolitan..
tersisa senyum menawan si bunga desa..
menjual nasi uduk berlauk ingkung ayam..
Anton Dwi, Semarang 11 Januari 2011